Sabtu, 30 November 2013

Bumi RUSAK akibat ULAH MANUSIA

http://mbojo.files.wordpress.com/2007/04/beruang-pg.jpghttp://shellaaaach.files.wordpress.com/2012/08/asap-pabrik.jpeghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf2HlkPFEE9LssPLqtK4g8g6w9jAtfcmChodcaT0s2js6H2zAg0o_RTcuIcU8TPd3MpdxMctQ5usfkwt00F_Btj8Dtoh-75XEwITCLYak0LXHdS7AB4kGZfprWbOI8uz84bW0PNNvzkWE/s1600/limbah+ke+sungai.jpghttp://kabarsumatera.com/wp-content/uploads/2013/06/pembakaran-hutan.jpg 

Bumi yang sudah semakin tua umurnya ditambah dengan kerusakan bumi akibat ulah manusia telah menimbulkan konflik dan permasalahan. Salah satu kerusakan bumi tersebut, naiknya suhu bumi yang sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim.

Drs. I Ketut Wiana, seorang dosen institut Hindu Dharma Negeri mengatakan:  "Naiknya suhu bumi sangat memengaruhi iklim global yang kondisinya semakin tidak menentu. Musim hujan melebihi batas waktu dan musim kering dirasakan jauh lebih kering dari biasa."

 Dampak tidak menentunya iklim kini sangat serius bagi kehidupan umat manusia maupun kehidupan bidang pertanian, yang menjadi sumber kehidupan umat manusia.

Prof Emil Salim berpendapat, sepuluh kerusakan bumi akibat bergesernya gaya hidup manusia dari needs ke wants, yakni dari hidup berdasarkan kebutuhan menjadi hidup berdasarkan keinginan.

Kondisi itu menyebabkan ada pihak yang hidup berlebihan, namun tidak sedikit pula yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Untuk itu perlu kesadaran dan peran semua pihak untuk mengatasi kerusakan lingkungan khususnya perubahan iklim dengan menghijaukan dan menghutankan lahan kritis di muka bumi.

"Upaya yang memerlukan gerakan berkesinambungan dan waktunya cukup lama tersebut, sekaligus untuk menyediakan air buat kebutuhan bagi umat manusia dan makluk hidup lain," tutur Ketut Wiana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar harus menggunakan kata-kata yang sopan.