Sabtu, 18 Mei 2013

Insiden tenggelamnya bocah 7 tahun di kali

Insiden Tenggelamnya Bocah 7 Tahun di Kali Ciliwung Diwarnai Kisah Mistis

"Kalau menurut sesepuh Kampung Pulo, itu bocah masih ada, lagi dibawa main sama lembu. Lembu itu binatang kalau di darat disebutnya kerbau, kalau di air disebutnya lembu," ujar Ketua RW 03, Faisal, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (25/4/2013) malam.

Ia menuturkan, orang tua korban telah mendatangi sesepuh Kampung Pulo. Menurutnya, sesepuh kampung berusaha untuk menenangkan orang tua korban.

"Nah, tadi orang tuanya datang ke tempat sesepuh Kampung Pulo, dibilang tenang aja, insyaallah jasadnya pasti ketemu," tutur Faisal.

Faisal kemudian menjelaskan, bahwa Kampung Pulo memiliki banyak sesepuh atau orang tua yang memahami betul sejarah asal-usul kampung tersebut. "Di Kampung Pulo itu ada banyak sesepuh. Nah, di antara mereka ada yang bisa lihat yang mistis-mistis. Kalau korban hidup itu kekuasan Allah," jelasnya.

Kisah lainnya diceritakan oleh anggota Satpol PP yang tidak bersedia disebutkan namanya. Ia mengaku mengalami insiden sedikit aneh ketika sedang melakukan pengukuran di Kali Ciliwung untuk normalisasi kali.

"Kita lagi ngukur hari Rabu (17/4) lalu, lagi ngukur kali, muncul berang-berang yang berenang di Kali Ciliwung," ceritanya.

Menurut anggota Saptol PP ini, berang-berang tersebut kemudian dilempari batu oleh anak-anak kecil setempat yang asyik bermain di pinggir kali. Beberapa saat kemudian, anak-anak tersebut ditegur seorang nenek.

"Woi bocah, jangan ditimpuk itu berang-berang, entar ada yang hanyut lho," ucap anggota Satpol PP ini menirukan perkataan sang nenek saat itu.

Secara terpisah, salah seorang sesepuh di Kampung Pulo yang bernama Mang Maun (84) menceritakan sejarah kampung kelahirannya tersebut, yang menurutnya awalnya berupa pulau kecil di tengah Kali Ciliwung.

"Kampung Pulo itu dulunya pulau di tengah kali, lama kelamaan banyak orang tinggal disebutnya kampung," tutur Maun.

Percaya tak percaya, Maun menceritakan keberadaan makhluk halus yang, menurutnya, menjaga Kali Ciliwung. "Di sini ada penghuni ada buaya buntung, si putih dan si bule," terang Maun.

Maun menceritakan, di lokasi tenggelam bocah 7 tahun tersebut terdapat sebuah lubang yang dijaga oleh 'si putih'. "Saya tau karena saat itu saya mancing lele, ikan saya ditarik ke dalam lubang tersebut," ceritanya.

Meski demikian, kisah-kisah mistis ini tidak mempengaruhi proses pencarian Fahrezi yang masih terus dilakukan. Dengan dibantu warga setempat, tim SAR, Tagana dan anggota satpol PP dari kecamatan Jatinegara terus melakukan pencarian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar harus menggunakan kata-kata yang sopan.