Sejak tahun 1946, Istana ini dihuni oleh para ahli waris Kesultanan Deli. Dalam waktu tertentu di Istana ini sering diadakan pertunjukan musik tradisional (tentunya MELAYU). Biasanya pertunjukan itu diselenggarakan untuk memeriahkan pesta perkawinan dan sukacita. Selain itu, dua kali dalam setahun, Sultan Deli biasanya mengadakan acara silaturahmi antar keluarga besar istana. Pada setiap malam Jumat, para keluarga sultan mengadakan acara rawatib.
Bagi para pengunjung yang datang ke
istana, mereka masih bisa melihat-lihat koleksi yang dipajang di ruang
pertemuan, seperti foto-foto keluarga sultan, perabot rumah tangga
Belanda kuno, dan berbagai jenis senjata. Di sini, juga terdapat meriam
buntung yang memiliki legenda tersendiri. Orang Medan menyebut meriam
ini dengan sebutan "MERIAM PUNTUNG".
Kisah meriam puntung ini punya kaitan
dengan Putri Hijau. Dikisahkan, di Kerajaan Timur Raya, hiduplah seorang
putri yang cantik jelita, bernama Putri Hijau. Ia disebut demikian,
karena tubuhnya memancarkan warna hijau. Ia memiliki dua orang saudara
laki-laki, yaitu Mambang Yasid dan Mambang Khayali. Suatu ketika,
datanglah Raja Aceh meminang Putri Hijau, namun, pinangan ini ditolak
oleh kedua saudaranya. Raja Aceh menjadi marah, lalu menyerang Kerajaan
Timur Raya. Raja Aceh berhasil mengalahkan Mambang Yasid. Saat tentara
Aceh hendak masuk istana menculik Putri Hijau, mendadak terjadi
keajaiban, Mambang Khayali tiba-tiba berubah menjadi meriam dan menembak
membabi-buta tanpa henti. Karena terus-menerus menembakkan peluru ke
arah pasukan Aceh, maka meriam ini terpecah dua. Bagian depannya
ditemukan di daerah Surbakti, di dataran tinggi Karo, dekat Kabanjahe.
Sementara bagian belakang terlempar ke Labuhan Deli, kemudian
dipindahkan ke halaman Istana Maimun.
Mau tau lokasinya...? Lokasinya ada di jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kel. Sukaraja, Kec. Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara. Luas istana lebih kurang 2.772 m, dengan
halaman yang luasnya mencapai 4 hektar. Panjang dari depan kebelakang
mencapai 75,50 m. dan tinggi bangunan mencapai 14,14 m. Bangunan istana
bertingkat dua, ditopang oleh tiang kayu dan batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar harus menggunakan kata-kata yang sopan.