Teru Bozu : Boneka Pencegah Hujan Dari Jepang
Teru Teru Bozu,
boneka penolak hujan dari Jepang. Untuk mencegah hujan, orang-orang
Jepang membuat boneka teru teru bozu (てるてる坊主).
"Teru" dalam bahasa jepang menggambarkan cahaya matahari, sedangkan
"bozu" berarti biksu, mengarah ke kepala botak teru teru bozu. Boneka
kecil yang terbuat dari selembar kain putih atau kertas tissue ini
dipercaya bisa menangkal hujan. Anak-anak biasanya menggantungnya sehari
sebelum piknik sekolah, untuk meminta hari yang cerah esok.
Di
satu sisi, hujan ini membawa berkah bagi petani, karena di Jepang yang
merupakan negara empat musim, turunnya hujan tidak sesering di
Indonesia. Di sisi lain, hujan menyebabkan kita sulit beraktifitas,
misalnya kita tidak dapat pergi keluar rumah tanpa payung atau jas
hujan, tidak bisa menjemur pakaian, dan lain-lain. Oleh karena itu kalau
kita menggantung teru teru bozu terbalik (dengan kepala di bawah), itu
artinya kita meminta turunnya hujan.
Lagu ini dikabarkan
memiliki sejarah gelap daripada yang pertama kali muncul. Hal ini diduga
berasal dari sebuah kisah tentang seorang biksu yang berjanji pada
petani untuk menghentikan hujan dan membawa cuaca cerah selama hujan
berkepanjangan yang merusak tanaman.
Ketika biarawan
itu gagal membawa sinar matahari, ia dieksekusi. Banyak sejarawan rakyat
Jepang, bagaimanapun, percaya cerita ini dan lain-lain tentang
asal-usul teru teru bozu mungkin berasal dari tradisi lama setelah itu
menjadi luas, kemungkinan besar dalam upaya untuk memperbaiki citra
boneka.
Hal ini lebih mungkin bahwa "bōzu" dalam nama tidak
merujuk kepada seorang biarawan Buddha yang sebenarnya, tetapi untuk
bulat, kepala botak biksu seperti boneka, dan "Teru Teru" bercanda
merujuk pada efek sinar matahari terang yang mencerminkan dari sebuah
kepala botak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar harus menggunakan kata-kata yang sopan.