Jumat, 12 Juli 2013

Kerajaan jin di segitiga bermuda. "Benarkah itu?"


Apakah markas jin terletak di Segitiga Bermuda?Inilah soalan yang sampai sekarang masih merupakanmisteri
Muhammad Isa Da-wud, seorang pakar jin dari Mesir, mengungkapkan bahawa ternyata iblis mempunyai banyak istana. Dia pindah dari satu istana ke istana yang lain untuk mengatur kera-jaannya yang sangat besar. Dari sanalah mereka mengen-dalikan seluruh aktiviti untuk menyesatkan dan menggoda manusia.
Al-Qur’an memberikan isyarat mengenai dua lautan yang mengalir, yang mempunyai suatu keajaiban. Firman Allah s.w.t. bermaksud: “Dua lautan mengalir, dan kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilalui masing -masing. ” (Ar-Rahman: 20-21).
SUKAR UNTUK DIBUKTIKANDengan itu, bukankah pasukan iblis bersama sekutu-sekutunya dari kalangan jin, boleh dikatakan sebagai pihak yang bertanggungjawab ter-hadap hilangnya ratusan pesawat dan kapal-kapal laut yang memasuki Segiti Bermuda?
Pesawat-pesawat dan kapal laut yang dinyatakan hilang di Segitiga Bermuda itu tiada diketahui jejaknya lagi. Kebiasaaanya, pesawat ataupun kapal laut yang mengalami kecelakaan ataupun tenggelam, dapat diketahui jejak atau bangkainya. Tetapi semua pesawat dan kapal yang hilang di Segitiga Bermuda tidak dapat dikesan sama sekali. Padahal pesawat atau kapal yang hilang itu dikendalikan oleh pilot dan nakhoda yang cekap.
Dari rakaman-rakaman yang berhasil ditemukan, dan setelah diadakan penye-lidikan, kehilangan pesawat-pesawat dan kapal-kapal tersebut tetap masih meru-pakan misteri yang sukar untuk dibuktikan.
• Pasukan iblis bersama sekutu-sekutunya dari kalangan jin, boleh dikatakan sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap hilangnya ratusan pesawat dan kapal-kapal laut yang memasuki Segitiga Bermuda? ”
MISTERI SEGITIGA BERMUDAAntara pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang hilang antara lain:• Pesawat Star Tiger, tanpa sebab-sebab yang jelas dan tanpa mengirim laporan apa pun, tiba-tiba lenyap dalam perjalanan ke Segitiga Bermuda. Padahal sebelum-nya pilot telah mengumumkan bahawa sebentar lagi mereka akan mendarat di tempat yang dituju tanpa sebarang hala-ngan.
• Pesawat DC-3 dengan 35 penumpang hilang dalam jarak 80 km ke selatan Miami, tidak jauh dari Bermuda.
• Pesawat Star Areal yang hampir sama dengan pesawat Star Tiger, berangkat untuk meninggalkan Bermuda. Pilot mengumumkan bahawa cuaca sangat baik. Malangnya, pesawat tersebut tiba-tiba hilang tanpa dapat dikesan bangkainya.
• Sebuah kapal laut yang bernama Mary Silhouet, dite-mukan sedang terapung-apung di tengah laut Bermuda dalam keadaan kosong. Penumpangnya adalah seo-rang paderi dengan isteri dan seorang anak serta lapan kelasi kapal.
• Kapal Carol Darling mendekati pantai Carolina Utara tanpa seorang pun penumpang kecuali dua ekor kucing. Sedangkan kelasi kapalnya yang berjumlah 12 orang hilang tanpa jejak. Kapal tersebut dalam keadaan baik, dengan enjinnya yang masih berfungsi. Yang sangat aneh dalam peristiwa ini adalah di kapal itu terdapat sebuah meja makan dengan sisa-sisa makanan yang masih belum dibersihkan. Nam-paknya, suatu kejadian aneh telah berlaku dengan tiba-tiba.
• Kapal Houwitz tiba-tiba hilang bersamaan dengan peristiwa yang menimpa kapal Carol Darling, bahkan berlaku dalam waktu dan tempat yang sama. Kerajaan Amerika Syarikat sebelum-nya meyakini bahawa keja-dian yang menimpa dua kapal itu adalah disebabkan oleh para lanun laut.
• Kapal Syklob, sebuah kapal paling besar milik Amerika Syarikat tiba-tiba hilang di Segitiga Bermuda. Kerajaan Amerika merasa hairan bagaimana kapalnya hilang begitu saja tanpa dapat dikesan. Padahal kapal tersebut berlayar dalam cuacagamat baik dengan 300 kelasi. Seandainya kapal itu mengalami kesukaran atau-pun gangguan, tentunya mereka mengirimkan berita ataupun meminta bantuan, kerana kapal itu dilengkapi ^an radar dan alat-alat komukasi yang serba canggih.
• Lima pesawat tempur Amerika jenis TTB30 Finger bertolak dari pangkalannya di Lorderdile Florida. Kelima-lima pesawat itu terbang untuk meronda dan melakukan misi penyelamatan kapal-yang mengarungi lautan. Ketika jam menunjukkan pukul tiga petang, misi tersebut selesai melaksanakan tugasnya. Saat itu komando ekspedisi, Leftenan Charles Tylor, memberi arahan agar segera kembali ke pangkalan.
“Di sini Leftenan Charles Taylor, apa dapat didengar… ? Harap dijawab…kami kehilangan petunjuk untuk kembali… kami tersesat…saya tak dapat melihat daratan! Saya tak tahu arah Barat…semua yang ada di sekitar saya kacau… aneh .. .bahkan kawasan di mana kami berada sekarang tidak kami kenali…nampaknya… nampaknya. .. nampaknya….”
Tiba-tiba terdengar peringa-tan pertama tentang terjadi-nya bencana. Menara penga-was di Lorderdile Florida mendengar suara ketua ekspedisi Charley Taylor. Teks ucapannya yang dapat dirakam berbunyi: penyelamat itu tiba di tempat tujuan, tiba-tiba pesawat khusus itu hilang secara misteri tanpa dapat dikesan sedikit pun. Dengan itu lima pesawat peronda ditambah sebuah pesawat khusus yang membawa 13 pakar penyelamat, hilang secara tiba-tiba di Segitiga Bermuda.
Di tempat itu pula terdapat singgasana pusat kerajaan iblis yang dikutuk Allah s.w.t., dan bahawasanya jin termasuk di dalam struktur pemerintahan maharaja iblis.
KERAJAAN IBLISDemikianlah berbagai peristiwa misteri yang berlaku di Segitiga Bermuda. Sehingga ianya dikenali juga dengan sebutan “Kuburan Atlantik.”Walaupun berbagai kajian dibuat untuk mengung-kapkan misteri Segitiga Bermuda, satu hal yang sering dilupakan oleh para pengkaji dan peniliti adalah bahawa di Segitiga Bermuda terdapat pusat pemerintahan makhluk ghaib dan markas kejahatan. Menurut pengakun jin Musthafa kepada Muhammad Isa Dawud, masyarakat jin adalah masyarakat yang vungat maju dan memiliki peradaban yang amat tinggi, n meninggalkan masyarakat manusia, khususnya dalam menggali dan mengo-lah benda-benda alam dan unsur-unsur perlombongan. Bahkan mereka telah berjaya menciptakan barang lombong yang bercampur dengan emas dan tembaga dan mengha-silkannya menjadi suatu benda bermutu tinggi dengan menggunakan kaedah yang tidak mungkin dapat dilaku-kan manusia, kecuali di masa Nabi Sulaiman a.s. Jin Musthafa juga melaporkan kepada. Muhammad Isa Dawud:”Aku mahu menyampaikan suatu berita yang sangat penting. Amerika,
“Di Segitiga Bermuda terdapat pusat pemerintahan makhluk ghaib dan markas kejahatan. Di tempat itu pula terdapat singgasana pusat kerajaan iblis”
Inggeris dan Jerman bermak-sud membongkar rahsia Segitiga Bermuda. Mereka membuat satelit baru yang khusus untuk mengkaji ke-ajaiban Bermuda, di samping satelit-satelit yang telah mereka luncurkan sebelumnya. Ternyata mereka tidak dapat membongkar rahsia Bermuda. Sebab keajaiban yang ada di sana bukanlah keajaiban yang dapat dilihat dengan mata.Sebab di sana terdapat sebuah kerajaan iblis yang sudah sangat tua sekali usianya. Bagaimanapun mereka tidak akan membahayakan sesiapa saja yang tunduk kepada Allah. Sesungguhnya bila ada seorang Muslim yang mele-wati daerah maut itu, dan ia membaca ayat-ayat Al-Qur’an, nescaya iblis bersama pasukannya tidak akan dapat mencelakakannya

Selasa, 09 Juli 2013

Nabi Adam dan Misteri telapak kai 200 juta tahun lalu.

Di dekat kota Mpaluzi (Afrika Selatan) dihebohkan dengan penemuan telapak kaki manusia, yang berukuran panjang sekitar 4 feet (121,92 cm).

Kehebohan itu, semakin berlajut setelah mengetahui umur dari telapak kaki tersebut, yang diperkirakan telah berusia sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Sumber : consciouslifenews.com
Era Mesozoikum
Berdasarkan ilmu geologi, masa 200 juta tahun yang lalu disebut era Mesozoikum (65 juta – 251 juta tahun yang lalu).
Era Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini.
Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk. Pada akhir era Mesozoikum, bumi mulai dihuni makhluk-makhluk mamalia.
Jejak kaki Nabi Adam ?
Muncul berbagai spekulasi atas penemuan jejak kaki di Afrika Selatan ini. Mungkinkah jejak tersebut adalah jejak Nabi Adam, yang disebut-sebut di dalam Al Qur’an sebagai manusia pertama.
Untuk menjawab itu, kita bisa memulai dengan mengetahui berapa sesungguhnya tinggi manusia, yang jejaknya di temukan di Afrika Selatan itu.
Berdasarkan penelitian, ukuran telapak kaki manusia, secara normal adalah 15% dari ukuran tingginya. Dengan berdasarkan penelitian ini, bisa kita ambil kesimpulan, tinggi manusia 200 juta tahun tersebut sekitar 812,8 cm atau 8,128 m.
Hasil ini memberi bukti, jejak kaki ini bukanlah jejak kaki manusia generasi Nabi Adam. Hal ini dikarenakan berdasarkan hadits, tinggi Nabi Adam lebih dari 8 meter.
Nabi Adam memiliki tinggi 60 Hasta” (Hadits Bukhari Vol.IV No.543)… Dimana 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter.
tinggi adam2
Misteri Jejak Kaki
Misteri jejak kaki di Afrika Selatan ini, bisa memunculkan beberapa kemungkinan :
1. Jejak kaki tersebut, adalah jejak kaki Bangsa Nisnas, yang merupakan makhluk berakal sebelum era Nabi Adam di Bumi. Keberadaan makhluk ini dikarenakan bumi sendiri, masih belum siap ditinggali manusia.
2. Jejak kaki tersebut, adalah jejak kaki bani Adam. Muncul pertanyaan, bagaimana tinggi generasi Nabi Adam yang 30 meter, ketika di bumi berubah menjadi 8 meter ?
Yang mendukung teori ini, akan ber-dalil bahwa Tinggi Adam 30 meter itu, adalah ukuran tubuhnya ketika di Jannah. Sementara ketika diturunkan di bumi, struktur tubuhnya beradabtasi dengan keadaan asmosfir dan gravitasi bumi.
Dan ketika Bani Adam, hidup di Surga, maka tubuh manusia akan dimodifikasi ke bentuk awalnya, yaitu setinggi 60 hasta.
Sebagaimana hadits :
إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً لاَ يَبُوْلُوْنَ وَلاَ يَتَغَوَّطُوْنَ وَلاَ يَتْفُلُوْنَ وَلاَ يَمْتَخِطُوْنَ … وَأَزْوَاجُهُمْ الْحُوْرُ الْعِيْنُ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ عَلَى صُوْرَةِ أَبِيْهِمْ آدَمَ سِتُّوْنَ ذِرَاعًا فِي السَّمَاءِ
“Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk surga seperti rembulan yang bersinar di malam purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang di langit, mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak membuang ludah, tidak beringus….istri-istri mereka adalah para bidadari, mereka semua dalam satu perangai, rupa mereka semua seperti rupa ayah mereka Nabi Adam, yang tingginya 60 hasta menjulang ke langit” (HR Al-Bukhari 3327)
3. Bagi yang meyakini, bumi lebih dari satu akan berpendapat, jejak kaki itu adalah Bani Adam, yaitu merupakan keturunan dari Adam yang berada di bumi yang lain.
Dan jarak antara Bani Adam itu, dengan Nabi Adam, sangat lama mungkin mencapai miliaran tahun. Jadi wajar jika kemudian, manusia yang menjadi penghuni bumi yang ada di tata surya kita ini, memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi.
Adapun dalil, yang mereka gunakan adalah pendapat dari Ibnu Abbas ra.
Di riwayatkan oleh Al Hakim di Mustadrok (3781) dan darinya Al Baihaqi di Asma was Shifat (831)
أخبرنا أحمد بن يعقوب الثقفي ، ثنا عبيد بن غنام النخعي ، أنبأ علي بن حكيم ، ثنا شريك ، عن عطاء بن السائب ، عن أبي الضحى ، عن ابن عباس رضي الله عنهما ، أنه قال : ﴿ الله الذي خلق سبع سماوات ومن الأرض مثلهن ﴾ قال : « سبع أرضين في كل أرض نبي كنبيكم وآدم كآدم ، ونوح كنوح ، وإبراهيم كإبراهيم ، وعيسى كعيسى » هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Ya’qub Atsaqofi, bercerita kepada kami ‘Ubaid bin Ghonaam An Nakho’i menceritakan kepada kami ‘Ali bin Hakiim, bercerita kepada kami Syariik, dari ‘Atho bin Saaib, dari Abi Dhuha, dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata:
﴿اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ ﴾
﴾Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.) beliau berkata: tujuh buah bumi, pada setiap bumi nabi seperti nabi kalian, dan Adam seperti Adam, Nuh seperti Nuh, Ibrohiim seperti Ibrohiim, ‘Isa seperti ‘Isa.
4. Ada juga pendapat yang mempercayai jejak kaki tersebut hanyalah rekayasa belaka, atau paling banter hanya jejak hewan purbakala yang mirip dengan telapak kaki manusia.
Kelompok ini lebih percaya kepada hasil penelitian ahli purbakala yang meng-indikasikan kemunculan manusia modern, terjadi pada sekitar 200.000 tahun yang lalu. Selain itu, pendapat para ahli purbakala ini, juga didukung dari hasil penyelusuran DNA, yang menyimpulkan ibu dari seluruh manusia yang ada sekarang, berasal dari masa sekitar 145.000 tahun yang silam.
Dalam masalah manusia raksasa, mereka meyakini hanyalah bentuk dari pengecualian belaka, dan menurut mereka dari masa 200.000 tahun yang silam, sampai sekarang, tinggi manusia tidaklah berubah secara signifikan, sebagaimana temuan ahli purbakala.
Berkenaan dengan hadits Rasulullah, tentang Nabi Adam yang memiliki tinggi 30 meter, menurut mereka adalah bentuk tubuh manusia nanti apabila di surga, jadi tidak ada kaitannya dengan kehidupan manusia di dunia fana.
WaLlahu a’lamu bishshawab

Anunnaki, Alien dari Sumeria.



ZECHARIA_SITCHIN anunnakiZecharia Sitchin menganggap Dewa Anunnaki sebagai Alien Kuno dari bangsa Sumeria dan meyakini mereka menciptakan manusia.
Kontroversi kosmologi tentang terjemahan berbagai bahasa kuno, diantaranya bahasa Sumeria kuno yang menyebutkan Dewa Anunnaki adalah alien kuno yang hidup sejak 6000 SM.
Zecharia Sitchin telah banyak mendapatkan kritikan dan pertanyaan tajam tentang keyakinannya bahwa manusia merupakan bagian dari riset Alien (Anunnaki).
Zecharia-Sitchin-Anunnaki 00Sebuah konsep yang secara tidak langsung menyatakan bahwa Anunnaki adalah penciptanya, sangat bertentangan dengan keyakinan agama yang ada di Bumi.
Zecharia Sitchin, seorang ahli bahasa kuno yang telah memberikan pandangan berbeda dalam dunia ilmiah tentang interpretasi tulisan-tulisan kuno.
Tidak hanya seorang arkeolog terkemuka, Sitchin juga seorang analis hebat budaya kuno, bahkan mungkin yang terbaik.
Pada tahun 1976, Sitchin merilis buku pertama ‘The Twelfth Planet‘ yang membuat tanda tanya besar dalam catatan sejarah. Buku ini menghubungkan kalender kompleks Stonehenge dan reruntuhan Tiahuanacu di Peru dengan budaya kuno bangsa Sumeria, berhubungan langsung dengan Annunaki.
Bangsa Sumeria Dalam Pandangan Zecharia Sitchin
Sitchin telah menguraikan lebih dari 2.000 silinder tanah liat dari ‘tanah kuno’ yang tersisa di Teluk Persia (6.000 tahun yang lalu). Beberapa fragmen menunjukkan tahun 4.000 SM, salah satu fragmen berada di Jerman yang menunjukkan bahwa Bumi merupakan planet ketujuh. Kerangka waktu di sini adalah empat ribuan tahun sebelum astronomi modern mengakui keberadaan planet Pluto.
anunnaki-cuneiform-script-sumeria
Sitchin mengatakan bahwa orang-orang kuno tidak berasal dari Bumi, tapi dari planet Nibiru. Perpecahan (konflik) menyebabkan Annunaki meninggalkan planet Bumi, meninggalkan manusia untuk berjuang sendiri. Manusia purba tidak akan pernah memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan antara bintang-bintang seperti pencipta mereka, dan tidak mereka memiliki penciptaan abadi.
Penyelidikan Sitchin menunjukkan bahwa mungkin ada sebuah bukti di orbit sekitar Mars yang memungkinkan manusia ada disana. Alasan Sitchin termotivasi untuk membaca ‘Cuneiform Tablets’ diantaranya menyangkut kata “Nefilim“, yang disebutkan sebagai kelompok misterius dalam Perjanjian Lama. “Nefilim” diterjemahkan sebagai “mereka yang turun.”
Yang paling menarik adalah mirip “Wajah di Mars,” yang disebut struktur daerah Cydonia di Planet Merah. Jika hubungan ‘Wajah di Mars’ dianalisis dalam struktur jarak, maka piramida lain juga ditemukan di Mars, hubungan geometris ditemukan yang menjadi identik dengan jarak dari Sphinx Mesir dan di sekitar piramida Mesir.
tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno).
tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno).
Sitchin menyimpulkan penempatan piramida menunjukkan bahwa mereka menjadi garis arahan Annunaki setelah memasuki atmosfer bumi dari luar angkasa.
Sitchin juga menegaskan bahwa piramida awal tidak dirancang oleh orang Mesir. Sphinx diketahui 2.000 tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menguatkan temuan Sitchin bahwa makhluk lain yang merancang piramida Mesir.
Anunnaki, Dewa Bangsa Sumeria Kuno
Sebuah hipotesis bahwa “Anunnaki” adalah dewa bangsa Sumeria, dan dianggap sebagai “Makhluk Android” yang membantu mereka. Pada saat yang sama saat ini, UFO dan Alien dianggap memiliki kemiripan dengan deskripsi “Anunnaki” sebagi makhluk Android. Anggapan yang jelas bahwa mereka tidak terlihat seperti manusia, lebih mirip dengan Anunnaki.
anunnaki 01
Anunnaki (kanan) dewa Sumerian kuno.
Mereka seperti digambarkan sebagai figur manusia kuno, dalam mayoritas kasus penculikan yang memiliki cerita yang sama. Alien menculik dan mereka akan melakukan percobaan medis dan kadang-kadang percobaan yang berkaitan dengan reproduksi manusia.
Budaya bangsa Sumeria sudah ada sejak tahun 6000 SM, merupakan budaya tertua di Bumi. Bahkan saat ini manusia masih menggunakan sistem matematika yang sama, Kalender, dan waktu yang sudah berumur lebih tua dari sejarah yang pernah tercatat. Bukti yang ada sejak 6.000 SM meninggalkan catatan sejarah yang sama antara apa yang mereka miliki saat itu, dan apa yang kita miliki sekarang.
Anunnaki Hidup Di Planet Nibiru?
Bangsa Sumeria menggambarkan Planet Nibiru sebagai planet yang sangat jauh dari Bumi, berkisar 30,000,000,000 mil yang membuat kesulitan perjalanan antara kedua planet.
Bangsa Sumeria memiliki pengetahuan luar biasa tentang tata surya, dan menganggap Dewa mereka turun ke Bumi. Mereka juga mengatakan makhluk lain yang dijelaskan dalam pengertian “Makhluk Android”. Bangsa Sumeria mengatakan bahwa Anunnaki memiliki “pembantu” yang sering melakukan berbagai tugas dengan piring terbang, atau membantu kebutuhan lain-lain. Bangsa Sumeria langsung menjelaskan bahwa “Pembantu” kita tidak hidup, tapi mereka bertindak.
Albino Anunnaki Nordic
Dengan kemiripan seperti model Anja Rubik, kira-kira seperti inilah android dan hybrid Albino Anunnaki Nordic (perkiraan). Gambar ini sempat menjadi perbincangan hangat forum-forum di internet.
Bangsa Sumeria menuliskan dalam teks Cuneiform pada batu tentang apapun yang terjadi selama pertemuan dengan “Makhluk Android”.
Mereka bercerita tentang utusan Dewa yang membantu dengan cara berbeda.
Mungkin bahwa mereka diciptakan oleh Anunnaki untuk mengawasi percobaan mereka di bumi.
Jika Anunnaki adalah Dewa Sumeria yang dibicarakan di semua naskah kuno dan bahkan Alkitab modern, maka ada kemungkinan bahwa mereka bisa juga menciptakan “Race Android” selain menciptakan manusia.
Dalam mempertahankan sebuah pendapat tentang Anunnaki yang benar-benar ada di planet Nibiru (planet X), mereka akan menciptakan manusia menggunakan ribuan rekayasa genetika hasil dari penculikan, maka masuk akal bahwa mereka tertarik pada ras manusia yang mungkin menjadi salah satu eksperimen mereka.
Analisis dan deskripsi Aliens dari orang yang mengaku telah diculik, sebagian alien digambarkan sebagai makhluk abu-abu kecil yang memiliki mata besar, kepala bulat, dan bertindak hampir seperti “Android” bangsa Sumeria.
Rahasia Objek Hitam Langit Selatan
NASA telah menemukan sebuah objek hitam besar di langit selatan, reaktivasi teleskop di Argentina dan Chile tampaknya menunjukkan sumber baru di astronomi. Informasi tersebut tentu akan diklasifikasikan rahasia, tapi Sitchin sebenarnya telah memberikan semua rahasia penelitiannya.
Hampir semua bahasa kuno telah diterjemahkan, dan 22 huruf Ibrani mengandung informasi yang menghasilkan sistem berbasis cahaya. Pemahaman tentang medan gaya torodial, seri fibonacci, fraktal dan topological vector, telah dinyatakan dalam bahasa matematika. Mereka yang meyakini legenda Atlantis dan Lemuria tidak lagi berada dalam fantasi, tetapi meyakini sebagai upaya ras lain untuk bertahan hidup di planet Bumi.
Bumi membutuhkan waktu satu tahun untuk mengorbit matahari dan menurut Sitchin, planet Nibiru membutuhkan 3.600 tahun. Jadi, satu tahun Annunaki sama dengan 3.600 tahun di Bumi.
Sebuah pertanyaan kosmologi yang belum terjawab, benarkah keyakinan Sitchin melalui terjemahannya dan membuktikan bahwa Anunnaki adalah alien kuno bangsa Sumeria?

Apa benar Nabi Adam pernah membuat perjanjian dengan alien??


Perjanjian Nabi Adam as dengan Para Alien

Jawabannya kami peroleh dari diskusi Sandi Nugroho, salah satu murid senior Hikmatul Iman dan juga mantan Pengurus Pusat LSBD Hikmatul Iman, yang membahas tentang alien di situs pribadi Dicky Zainal Arifin. Menurut Sandi yang diakuinya berasal dari info Dicky Zainal Arifin, Nabi Adam mengadakan perjanjian dengan mereka dan Allah menjadi saksinya. Para alien ini diusir keluar dari planet bumi dan dilarang berkomunikasi dengan para penghuni bumi.
Dari diskusi ini, berikut beberapa fakta yang kami peroleh tentang paham mereka:
  1. Alien adalah keturunan Nabi Adam.
  2. Sebagian alien suka berperang dan akhirnya merusak planet bumi.
  3. Nabi Adam mengusir alien perusak dari planet bumi.
  4. Nabi Adam mengadakan perjanjian dengan alien perusak untuk tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bumi dan Allah menyaksikannya.
  5. Paham Nabi Adam masih hidup sudah disebarkan sejak awal tahun 2010.
  6. Dicky bisa menguping pembicaraan bangsa Alien.
  7. Surat Al-Maidah:33 yang digunakan para ahli fiqih sebagai dasar penepatan hukum hirabah/qath’u thoriq/begal dijadikan dalil pengusiran alien dari muka bumi.

Transkrip Diskusi

Berikut adalah bukti diskusi dan transkripnya.
Perjanjian Nabi Adam dan para Alien dengan Allah sebagai saksinya.
Perjanjian Nabi Adam dan para Alien dengan Allah sebagai saksinya.
Teks lengkap diskusi Sandi Nugroho di blog Dicky Zainal Arifin, Guru Utama Hikmatul Iman.
Sandi Nugroho:
reiakila berkata: Kenapa mereka tidak berkomunikasi secara terbuka?
Karena dahulu Nabi Adam menyuruh mereka menyetujui perjanjian yang disaksikan Allah bahwa mereka sesudah menyebar ke berbagai penjuru jagat, mereka dan keturunan-keturunannya dilarang berkomunikasi dengan manusia penduduk bumi.
Jika ada alien yang melanggar, mereka dan keluarganya yang bertanggung jawab mengingatkan akan kena hukuman dan juga berdosa di hadapan Allah. Entah apa hukumannya.
Virward:
Weleh-weleh saya jadi makin penasaran kang sandi, so Kang Dicky itu gimana caranya bisa kenal bangsa-bangsa mereka kan dengan cara komunikasi juga dengan mereka, kasihan dong mereka jadi kena sanksi gara-gara ngobrol ama Kang Dicky heheh.
Kenapa Nabi Adam mesti berinisiatif untuk membuat perjanjian itu?
Oh ya saya pernah dengar langsung keterangan dari Kang Dicky bahwa Nabi Adam as sampai sekarang masih hidup !!
Kang nugiqthink saya juga sudah nonton fourth kind tapi ga terasa ada efek apa-apa yah. Coba Kang Ed atau siapa saja komentari filmnya itu donk.
Sandi Nugroho:
Kang Virward, Nabi Adam berbuat itu kepada keturunannya yang jadi perusak karena terus berperang. Perhatikan saja Al Maidah 33 di bagian “atau dibuang dari bumi”. Jadi, alien itu orang-orang terhukum dan dibuang, wajar disuruh membuat perjanjian.
KD tahu info ini lewat alat TMF yang dulu akang buat, jadi beliau hanya “nguping” percakapan mereka.

Kesimpulan

Tidak perlu lagi dibantah bahwa keyakinan alien sudah lama disebarkan di komunitas Hikmatul Iman. Seperti bisa pembaca lihat, screenshot ini kami buat pada akhir 2011. Hikmatul Iman sudah bukan lagi sekadar Lembaga Seni Bela Diri, tapi sudah mendekati sebuah ajaran baru.
Masihkah mereka berani ber-taqiyah dengan menyatakan ini hanya fitnah? Kita lihat apakah Kang Dicky berani keluar dari lubang persembunyiannya dan mengungkapkan keyakian aliennya ataukah akan terus pura-pura di balik alasan “Ini hanya novel”?

Asal usul lambang burung Garuda


send email
Save web page to PDF free with www.web2pdfconvert.com
print this page
Burung Garuda merupakan lambang Negara Indonesia, hampir semua orang tahu itu. Namun hanya sebagian orang saja yang mengetahui siapa penemunya dan bagaimana kisah hingga menjadi lambang kebanggaan negara ini.

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dia lah Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak.


Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin.

Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.

Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Garuda Pancasila yang diresmikan
11 Februari 1950, tanpa jambul dan
posisi cakar masih di belakang pita.

Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.

Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

Sumber: http://www.terindikasi.com/2012/04/asal-usul-lambang-burung-garuda.html#ixzz2YcbDrMre

Legenda Putri Hijau.

Meriam buntung? Ya! Meriam ini adalah peninggalan dari kisah legenda Putri Hijau yang masih dibicarakan masyarakat hingga saat ini:
Kampung kecil, dalam masa lebih kurang 80 tahun dengan pesat berkembang menjadi kota, yang dewasa ini kita kenal sebagai kota Medan, berada di suatu tanah datar atau MEDAN, di tempat Sungai Babura bertemu dengan Sungai Deli, yang waktu itu dikenal sebagai “Medan Putri”, tidak jauh dari Jalan Putri Hijau sekarang.
Menurut Tengku Lukman Sinar, SH dalam bukunya “Riwayat Hamparan Perak” yang terbit tahun 1971, yang mendirikan kampung Medan adalah Raja Guru Patimpus, nenek moyang Datuk Hamparan Perak (Dua Belas Kota) dan Datuk Sukapiring, yaitu dua dari empat kepala suku Kesultanan Deli.
John Anderson, seorang pegawai Pemerintah Inggeris yang berkedudukan di Penang, pernah berkunjung ke Medan tahun 1823. Dalam bukunya bernama “Mission to the Eastcoast of Sumatera”, edisi Edinburg tahun 1826, Medan masih merupakan satu kampung kecil yang berpenduduk sekitar 200 orang. Di pinggir sungai sampai ke tembok Mesjid kampung Medan, ada dilihatnya susunan batu-batu granit berbentuk bujur sangkar yang menurut dugaannya berasal dari Candi Hindu di Jawa.
Menurut legenda, dizaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli Lama kira-kira 10 km dari kampung Medan, di Deli Tua sekarang seorang putri yang sangat cantik dan karena kecantikannya diberi nama Putri Hijau. Kecantikan puteri itu tersohor kemana-mana, mulai dari Aceh sampai ke ujung utara Pulau Jawa.
Sultan Aceh jatuh cinta pada puteri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya. Lamaran Sultan Aceh itu ditolak oleh kedua saudara laki-laki Putri Hijau. Sultan Aceh sangat marah karena penolakannya itu dianggap sebagai penghinaan terhadap dirinya. Maka pecahlah perang antara kesultanan Aceh dan kesulatanan Deli.
Menurut legenda yang tersebut di atas, dengan mempergunakan kekuatan gaib, seorang dari saudara Putri Hijau menjelma menjadi seekor ular naga dan yang seorang lagi sebagai sepucuk meriam yang tidak henti-hentinya menembaki tentara Aceh hingga akhir hayatnya.
Kesultanan Deli Lama mengalami kekalahan dalam peperangan itu dan karena kecewa, Putera mahkota yang menjelma menjadi meriam itu, meledak bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran tinggi Karo, kira-kira 5 km dari Kabanjahe.
Pangeran yang seorang lagi yang telah berubah menjadi seekor ular naga itu, mengundurkan diri melalui satu saluran dan masuk ke dalam Sungai Deli, disatu tempat yang berdekatan dengan Jalan Putri Hijau sekarang. Arus sungai membawanya ke Selat Malaka dari tempat ia meneruskan perjalanannya yang terakhir di ujung Jambo Aye dekat Lok Seumawe, Aceh.
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat ke dalam kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh.
Ketika kapal sampai di ujung Jambo Aye, Putri Hijau mohon diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal. Atas permintaannya, harus diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur. Permohonan tuan Putri itu dikabulkan.
Tetapi, baru saja upacara dimulai, tiba-tiba berhembus angin ribut yang maha dahsyat disusul oleh gelombang-gelombang yang sangat tinggi. Dari dalam laut muncul abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dengan menggunakan rahangnya yang besar itu, diambilnya peti tempat adiknya dikurung, lalu dibawanya masuk ke dalam laut.
Legenda ini sampai sekarang masih terkenal dikalangan orang-orang Deli dan malahan juga dalam masyarakat Melayu di Malaysia. Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan benteng dari Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau, sedangkan sisa meriam, penjelmaan abang Putri Hijau, dapat dilihat di halaman Istana Maimun, Medan.
___
Ada pula, versi kisah lain. Bahwa meriam ini pecah karena panas, akibat sering melontarkan peluru terus-terusan ke tentara Aceh. Sebelum menjelma menjadi meriam, Pangeran sempat berpesan kepada rakyatnya untuk menyiram meriam dengan air dingin, jika mereka melihat meriam berwarna kemerahan. Namun karena ditengah perang, Raja Aceh menebar koin emas, rakyat menjadi lupa akan keberadaan meriam yang sedang terus-terusan melontarkan peluru. Hingga akhirnya meriam menjadi merah kepanasan dan pecah.
Pecahan bagian kepala, ditemukan didataran tinggi Karo, hingga saat ini:
Dan bagian ekornya, terlontar hingga Labuhan Deli dan kini disimpan dihalaman Istana Maimun. Meriam itu, masih dalam wujud aslinya. Terbuat dari batu (unik loh, soalnya kebanyakan dan nampak terpenggal menjadi dua:
Ditempatkan dibawah sebuah bangunan menyerupai rumah adat Batak Karo (correct me if I’m wrong), pecahan meriam ini diletakkan diatas 2 buah fondasi beton dan diberi sesaji berupa air dan bunga. Nampak ada beberapa bekas hio dibakar, didekar bunga. Ah, rupanya meriam ini masih dipuja. Bisa dimaklumi, bagaimanapun dia dulu membantu Kesultanan Deli untuk menyerang musuh.
Seorang Bapak bertugas menemani meriam ini setiap hari, mulai dari jam 9 hingga sekitar 5 sore. Dari Bapak inilah kita bisa bertanya-tanya mengenai legenda Putri Hijau dan saudara-saudaranya. Atas jasanya mendongeng, kita beri tips alakadarnya. Bisa juga diletakkan di kotak sumbangan, yang tak jauh dari letak meriam.
Walau nampaknya hanya sebuah batu yang tidak berdaya, hei.. meriam ini rupanya masih memiliki ‘sisa-sisa’ kesaktian masa lalunya. Pada sekitar 1995, meriam ini berpindah tempat sendiri dan ditemukan disekitar sungai Deli (tempat saudara Putri Hijau yang menjelma menjadi naga pergi kelaut).
Saat ditemukan, meriam tidak bisa dipindahkan. Barulah setelah beberapa kerabat kerajaan sendiri yang mengangkat, meriam bersedia kembali ke halaman Istana Maimun. Setelah itupula, meriam diberi pondok kecil yang bergaya bangun Batak Karo:
Mengenai hal ini, agak seru juga yah! Budaya Melayu, di dalam halaman istana Melayu, kok diberi rumah-rumahan model Batak Karo.
Tapi, lagi-lagi meriam ini pergi ‘jalan-jalan’. Namun tidak terlalu jauh. Meriam hanya keluar dari rumah penyimpanannya yang digembok:
Yak, si meriam keluar sendiri, ke tempat yang aku tandai degan bintang pink. Dan lagi-lagi, ga bisa diangkat untuk dikembalikan kedalam rumah penyimpanan. Barulah setelah 7-10 orang kerabat kerajaan yang mengangkat, meriam mau dipindahkan. Wow, keren!
Sebuah koran lokal konon sempat memuat kisah ‘perginya’ meriam buntung ini dari ruang penyimpanannya. Sayang, aku ga berhasil menemukan datanya saat Googling, tapi beberapa kawan di Medan juga cerita mengenai kejadian ini. Keren!
Dan jika dicermati, ada lubang kecil disisi meriam (didekat tanda bintang berwarna kuning):
Katanya, jika kita menempelkan telinga didekat lubang itu, kita bisa mendengarkan suara aliran Sungai Deli. Hm, aku sih engga nempelin telingaku disana, tapi aku percaya jika aku tempelin telingaku, akan terdengar bunyi yang mirip aliran air.
Bunyi itu aku percaya sebagai hasil gerak udara yang ada di ‘tabung’ meriam. Teori yang sama juga berlaku seperti saat kita mendekatkan telinga ke kerang yang berukuran bersar. Akan terdengar bunyi, seperti debur ombak laut.
Walau ga sampe nempelin kuping, tapi saat melihat dari dekat meriam ini, apalagi menyentuhnya, ada perasaan wow.. gitu (apalagi kalo pake ngebayangin bahwa dulunya meriam ini adalah seorang Pangeran!). Susah digambarkan dengan kata-kata *lebay*, hehe..

History of Maimun Kingdom


Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan istana selesai pada 25 Agustus 1888 M, di masa kekuasaan Sultan Makmun al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun adalah putra sulung Sultan Mahmud Perkasa Alam, pendiri kota Medan.
Sejak tahun 1946, Istana ini dihuni oleh para ahli waris Kesultanan Deli. Dalam waktu-waktu tertentu, di istana ini sering diadakan pertunjukan musik tradisional Melayu. Biasanya, pertunjukan-pertunjukan tersebut dihelat dalam rangka memeriahkan pesta perkawinan dan kegiatan sukacita lainnya. Selain itu, dua kali dalam setahun, Sultan Deli biasanya mengadakan acara silaturahmi antar keluarga besar istana. Pada setiap malam Jumat, para keluarga sultan mengadakan acara rawatib adat (semacam wiridan keluarga).
Bagi para pengunjung yang datang ke istana, mereka masih bisa melihat-lihat koleksi yang dipajang di ruang pertemuan, seperti foto-foto keluarga sultan, perabot rumah tangga Belanda kuno, dan berbagai jenis senjata. Di sini, juga terdapat meriam buntung yang memiliki legenda tersendiri. Orang Medan menyebut meriam ini dengan sebutan meriam puntung.
Kisah meriam puntung ini punya kaitan dengan Putri Hijau. Dikisahkan, di Kerajaan Timur Raya, hiduplah seorang putri yang cantik jelita, bernama Putri Hijau. Ia disebut demikian, karena tubuhnya memancarkan warna hijau. Ia memiliki dua orang saudara laki-laki, yaitu Mambang Yasid dan Mambang Khayali. Suatu ketika, datanglah Raja Aceh meminang Putri Hijau, namun, pinangan ini ditolak oleh kedua saudaranya. Raja Aceh menjadi marah, lalu menyerang Kerajaan Timur Raya. Raja Aceh berhasil mengalahkan Mambang Yasid. Saat tentara Aceh hendak masuk istana menculik Putri Hijau, mendadak terjadi keajaiban, Mambang Khayali tiba-tiba berubah menjadi meriam dan menembak membabi-buta tanpa henti. Karena terus-menerus menembakkan peluru ke arah pasukan Aceh, maka meriam ini terpecah dua. Bagian depannya ditemukan di daerah Surbakti, di dataran tinggi Karo, dekat Kabanjahe. Sementara bagian belakang terlempar ke Labuhan Deli, kemudian dipindahkan ke halaman Istana Maimun.
Setiap hari, Istana ini terbuka untuk umum, kecuali bila ada penyelenggaraan upacara khusus.

2. Lokasi
Istana ini terletak di jalan Brigadir Jenderal Katamso, kelurahan Sukaraja, kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara.

3. Luas
Luas istana lebih kurang 2.772 m, dengan halaman yang luasnya mencapai 4 hektar. Panjang dari depan kebelakang mencapai 75,50 m. dan tinggi bangunan mencapai 14,14 m. Bangunan istana bertingkat dua, ditopang oleh tiang kayu dan batu
Setiap sore, biasanya banyak anak-anak yang bermain di halaman istana yang luas.

4. Arsitektur
Arsitektur bangunan merupakan perpaduan antara ciri arsitektur Moghul, Timur Tengah, Spanyol, India, Belanda dan Melayu. Pengaruh arsitektur Belanda tampak pada bentuk pintu dan jendela yang lebar dan tinggi. Tapi, terdapat beberapa pintu yang menunjukkan pengaruh Spanyol. Pengaruh Islam tampak pada keberadaaan lengkungan (arcade) pada atap. Tinggi lengkungan tersebut berkisar antara 5 sampai 8 meter. Bentuk lengkungan ini amat populer di kawasan Timur Tengah, India dan Turki.
Bangunan istana terdiri dari tiga ruang utama, yaitu: bangunan induk, sayap kanan dan sayap kiri. Bangunan induk disebut juga Balairung dengan luas 412 m2, dimana singgasana kerajaan berada. Singgasana kerajaan digunakan dalam acara-acara tertentu, seperti penobatan raja, ataupun ketika menerima sembah sujud keluarga istana pada hari-hari besar Islam.Di bangunan ini juga terdapat sebuah lampu kristal besar bergaya Eropa.
Di dalam istana terdapat 30 ruangan, dengan desain interior yang unik, perpaduan seni dari berbagai negeri. Dari luar, istana yang menghadap ke timur ini tampak seperti istana raja-raja Moghul.
5. Perencana
Ada beberapa pendapat mengenai siapa sesungguhnya perancang istana ini. Beberapa sumber menyebutkan perancangnya seorang arsitek berkebangsaan Italia, namun tidak diketahui namanya secara pasti. Sumber lain, yaitu pemandu wisata yang bertugas di istana ini, mengungkapkan bahwa arsiteknya adalah seorang Kapitan Belanda bernama T. H. Van Erp.

6. Renovasi
Istana ini terkesan kurang terawat, boleh jadi, hal ini disebabkan minimnya biaya yang dimiliki oleh keluarga sultan. Selama ini, biaya perawatan amat tergantung pada sumbangan pengunjung yang datang. Agar tampak lebih indah, sudah seharusnya dilakukan renovasi, tentu saja dengan bantuan segala pihak yang concern dengan nasib cagar budaya bangsa.

Sabtu, 06 Juli 2013

Pendapat Ilmuwan tentang Al - Qur'an


Beberapa Pendapat Ilmuwan tentang Al-Qur'an

Salam Sukses Sobat Jiwaku. Artikel yang dimuat untuk kali ini mengenai beberapa pendapat Ilmuwan tentang Al-Qur’an. Sebelum membahas topic tersebut, alangkah baiknya jika kita tahu apa definisi Al-Qur’an terlebih dahulu.
Berikut definisi Al-Qur’an secara singkat :
Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) adalah kitab suci agama Islam
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril
Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.
Prof Yosihide Kozai :
Saya sangat terkesan dengan penemuan fakta astronomi sebagaimana tertulis dalam Al Quran.bagi kami,para astronom hanya baru memahami sebagian kecil saja dari alam semesta ini,kami telah memusatkan semua perhatian kami hanya pada sebagian kecil itu saja.karena dengan menggunakan Teleskop,kami baru bisa melihat sebagian kecil dari langit tanpa bisa memahami keseluruhan alam semesta.dan dengan membaca Quran dan dengan menjawab pertanyaan tersebut,menurut saya,saya dapat menemukan cara di masa depan bagaimana menyelidiki alam semesta.
DR.TVN.Persaud :
Muhammad hanya orang biasa,dia tidak dapat membaca,atau menulis,dia seorang yang buta huruf,dan kita berbicara mengenai seseorang yang hidup 1200 atau 1300 tahun yang lalu namun dapat mengeluarkan satu pernyataan tegas mengenai ilmu pengetahuan alam,yang secara ajaib,ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan.saya pikir ini tidak mungkin bisa disebut kebetulan.terlalu banyak keakuratan (yang terdapat didalamnya).jadi,tidak sulit bagi saya menerima bahwa ini adalah semacam ilham yang diterimanya yang membuatnya mampu menyampaikan pernyataan itu.
Prof.William W.Hey :
Menarik sekali bahwa informasi ini telah terdapat dalam kitab kuno seperti Al Quran ini,dan saya tidak tahu darimana hal tersebut berasal.tapi menurut saya yang sangat menarik adalah bahwa memang hal tersebut ada dalam Al Quran.dan tugas berikutnya (harus) terus dilakukan untuk mengungkapkan makna dari beberapa ayat lain.ini pasti ilham dari Yang Maha kuasa.
Ringkasan :
Al Quran tidak hanya menyebutkan tentang perkembangan bentuk eksternal,tetapi juga menjelaskan mengenai tahap internal.tahapan didalam embrio,mengenai penciptaan dan perkembangannya,menjelaskan hal hal yang besar yang diketahui sekarang oleh ilmu pengetahuan.
Prof.Marshall Johnson :
Sebagai ilmuwan,saya hanya berurusan dengan sesuatu yang secara spesifik dapat saya lihat.saya bisa memahami tentang embriologi,tahap perkembangan makhluk hidup,saya dapat memahami tentang kata kata yang diterjemahkan kepada saya yang berasal dari Al-Quran.sebagaimana saya telah berikan contoh sebelumnya,seandainya saya dapat kembali ke masa itu (zaman Nabi Muhammad),dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang,dan saya harus menjelaskan semua itu ,saya tetap tidak dapat menjelaskannya.saya tidak melihat ada bukti yang kuat yang bisa digunakan untuk menyangkal konsep bahwa Muhammad telah mendapatkan informasi ini dari suatu tempat.
Jadi saya melihat bahwa sebuah campur tangan ketuhanan telah menjelaskan hal hal besar yang kemudian diungkap oleh ilmu pengetahuan saat ini.mengingat bahwa dia (Muhammad saw) adalah seorang yang buta huruf.
Dalam beberapa ayat Al Quran,tercantum penggambaran yang jelas mengenai perkembangan manusia,sejak masa tercampurnya Gamet melalui proses organogenesis.
Tidak ada catatan yang lengkap dan jelas tentang perkembangan manusia,seperti klasifikasi,istilah dan penggambarannya,yang ada sebelum ini.secara keseluruhannya,penggambaran ini mendahului beberapa abad dalam hal penggambaran mengenai berbagai tahap embrio manusia dan perkembangan janin yang terdapat dalam literatur ilmiah yang ada.
Prof.Keith L.Moore :
Adalah suatu kebahagiaan bagi saya untuk membantu mengklarifikasi pernyataan Quran tentang tahap perkembangan manusia.jelas bagi saya bahwa pernyataan Al Quran ini telah diterima Muhammad dari Tuhan atau Allah.karena semua hal ini tidak terungkapkan hingga berabad abad kemudian.hal ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad pasti seorang Rasul atau Utusan Tuhan atau Allah.
Prof.Joe Simpson:
Oleh karena itu,menurut saya,bukan hanya tidak adanya konflik dalam ilmu genetik dengan agama,tapi sebenarnya,agama dapat membimbing sains dengan memasukkan unsur Wahyu dalam pendekatan ilmu pengetahuan sekarang ini.ada pernyataan dalam Quran yang beberapa abad kemudian terbukti benar.yang mana hal tersebut memperkuat fakta bahwa pengetahuan dalam Al Quran berasal dari Tuhan.
Prof Alfred Kroener :
Dengan mempertimbangkan pertanyaan itu dan dengan mempertimbangkan bahwa Muhammad adalah seorang beddouin (suku baduy padang pasir) menurut saya adalah tidak mungkin bahwa dia mengetahui asal mula alam semesta.karena para ilmuwan hanya beberapa tahun ini saja mengetahui hal ini dengan semua peralatan canggih dan metode yang rumit.dalam hal ini.seseorang yang tidak memiliki pengetahuan mengenai Fisika Nuklir 1400 tahun yang lalu.tidak mungkin,hanya dengan kemampuan pikirannya,menyatakan bahwa langit dan bumi memiliki asal mula yang sama.atau berbagai jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang kita diskusikan disini.
Prof Tejataj Tejasen dari Thailand bahkan dalam pertemuan itu menyatakan masuk Islam dan mengucapkan dua kalimah syahadat,setelah mempelajari ayat ayat Al Quran dan bagaimana ayat ayat itu berkesesuaian dengan sains.)
Dari study yang saya lakukan dan apa yang saya telah ketahui dari konferensi ini adalah,saya percaya bahwa semua yang dituliskan dalam Al Quran 1400 tahun yang lalu adalah sebuah kebenaran.Nabi ini,Muhammad  tidak dapat membaca dan menulis.Muhammad pastilah seorang Rasul Tuhan atau Allah.apa yang diterimanya pastilah berasal dari Sang Maha Pencipta yang Maha Tahu.oleh karena itu,menurut saya,ini adalah saat yang tepat buat saya untuk mengatakan La Illaha Illallah.Tidak ada Tuhan selain Allah.Muhammad Rasullullah,Muhammad adalah Rasul Allah.Hal yang paling berharga yang saya dapatkan dari menghadiri pertemuan ini adalah,La Illaha Ilallah, dan saya menjadi seorang Muslim.

Manfaat puasa Ramadhan

Manfaat sebenarnya dari puasa Ramadhan adalah sesuatu yang berhubungan dengan kerohanian dan agama. Manfaat fisik juga besar dan tidak dapat diabaikan. Beberapa manfaat dari puasa Ramadhan diantaranya adalah:


Puasa adalah disipilin agama yang sangat baik, yang melatih pikiran dan tubuh untuk mengatasi kesulitan, marah, haus, lapar dll. Salah seorang sufi mengatakan bahwa rahasia hidup adalah berbicara sedikit, makan sedikit dan tidur sedikit. Dan semua disiplin tersebut kita jumpai dan kita lakukan selama bulan Ramadhan.

Puasa Ramadhan mendorong kita untuk berdoa, sedekah dan perbuatan-perbuatan baik lainnya dan menahan diri dari kejahatan yang dari itu akan memberikan kekuatan satu sama lain untuk mengatasi segala macam kejahatan. Kebaikan yang bersinergi itu akan membawa masyarakat yang damai, saling mengasihi dan sejahtera.

Puasa Ramadhan akan membantu kita dalam melepaskan semangat yang terlalu mengejar duniawi dan sebagai gantinya adalah peningkatan hubungan yang lebih dekat kepada Allah taala, sehingga akan meningkatkan keimanan seseorang. Aktivitas sehari-hari memang tidak kita lepaskan semuanya, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa Puasa Ramadhan menjadikan kita lebih intensif lagi dalam memperhatikan hubungan kita kepada Allah taala.

Penekanan yang besar pada pembacaan Alquran akan membuat seseorang lebih mengenal lagi bimbingan yang diturunkan Allah dalam Alquran. Untuk itu sebaiknya disamping membaca Alquran kita juga harus mengerti arti bahkan mengetahui maksud dari ayat-ayat yang ada.

Puasa juga mendorong meningkatnya rahmat Allah, kesabaran, ketabahan, kerendahan hati, kesederhanaan, pengorbanan - jika manunisa bisa mengorbankan makanan dan minum, maka dia juga akan bisa mengorbankan hidupnya untuk Tuhan.

Manfaat dari segi kesehatan. Beberapa dokter telah mengembangkan sistem kesehatan melalui puasa. Dalam bukunya 'Preservation of Health' Dr. H.A. Morton Whitby. Seorang ahli bedah terkenal telah menunjukkan bawa kelebihan makanan dapat memiliki konsekuensi yang sangat mengerikan dan puasa dapat menjadi sumber kesehatan.

Bisa menyebuhkan kecanduan alkohol, obat-obatan, merokok yang semuanya berbahaya bagi kesehatan seseorang.

Puasa mengekang hawa nafsu seksual sehingga keinginan seksual tidak disalahgunakan.

Asal usul puasa RAMADHAN

Karena mau menjelang Ramadhan maka saya akan posting tentang Religion.

   memang tidak aneh kaitannya Ramadhan itu dengan pelaksanaan amal ibadah yang bernama puasa. Namun masih sedikit yang mengetahui arti dari Ramadhan dan perintah puasa itu dalam meyakinkan dari hikmah kedua kata yang saling terkait itu sendiri yang tidak dapat dipisahkan. Terkecuali bagi mereka (kaum muslimin) yang menimba ilmu dari berbagai sumber para ulama salaf (terdahulu) yang penuh keikhlasan dan semangat jihadnya tak terputus karena demi materi semata. Sebaiknya alangkah sangat agung dalam keyakinan masyarakat awam (umum) untuk mengetahui hal itu. Kenapa kedua kata itu saling mengait dan tidak dapat dipisahkan? Karena perintah itu merupakan amaliyah individu bersifat perintah yang wajib dilaksanakan yang belum tentu orang lain dapat mengetahuinya, maka penegasannya pun datang langsung dari Sang Maha Pencipta agar seseorang itu benar-benar mangamalkannya. Jika tidak, Allah jualah Yang Maha Mengetahui terhadap amaliyah seseorang, Allah SWT berfirman:

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [QS 2 Al-Baqarah: ayat 185]

Sebaiknya kita simak dari kalimat-kalimat ayat ini. Di dalam ayat ini ada kata Ramadhan yang berasal dari akar kata dasar r – m – dl, atau dalam huruf Arab terdiri dari huruf ra – mim – dlad asal kata (madli) ra-mi-dla yang berarti “panas” atau “panas yang menyengat”. Kata itu berkembang –sebagaimana biasa terjadi dalam struktur bahasa Arab– dan bisa diartikan “menjadi panas, atau sangat panas”, atau dima’nai “hampir membakar”. Jika orang Arab mengatakan Qad Ramidla Yaumunâ, maka itu berarti “hari telah menjadi sangat panas”.

Ar-Ramadlu juga bisa diartikan “panas yang diakibatkan sinar matahari”. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa Ramadhan itu adalah salah satu nama Allah SWT. Dalam hal ini kalau melihat dari ayat tersebut di atas tidaklah mungkin diartikan nama Allah, karena pendapat ini memang lemah dan tidak memiliki argumentasi literal.

Itulah singkat dari pengartian istilah bulan Ramadhan diambil dari kalimat ramidla –yarmadlu, yang berarti “panas atau keringnya mulut dikarenakan rasa haus”. Keterangan-keterangan tentang lafadz Ramadhan ini disampaikan oleh Muhammad bin Abu Bakar bin Abdul Qadir Al-Razi (w. 721 H.) dalam kamus Mukhtarush Shihhah dan Muhammad bin Mukarram bin Mandzur Al-Mashrî (630 – 711 H.), yang terkenal dengan sebutan Ibnu Mandzur, dalam karya monumentalnya, Lisanul ‘Arab.

Sedangkan kata puasa dalam bahasa Arab disebut Shiyâm atau Shaum –keduanya sama-sama kata dasar dari kata kerja Sha-wa-ma–, yang secara etimologis berarti menahan dan tidak bepergian dari satu tempat ke tempat lain (Al-Syaukani, 1173 – 1255 H., Fathul-Qadîr). Shiyâm atau Shaum merupakan qiyâm bilâ ‘amal, yang berarti ‘beribadah tanpa bekerja’. Dikatakan ‘tanpa bekerja’ karena puasa itu sendiri bebas dari gerakan-gerakan (harakât), baik gerakan itu berupa; berdiri, berjalan, makan, minum dan sebagainya. Sehingga, Ibnu Durayd –sebagaimana dinukil dalam Al-Alusi– mengatakan bahwa segala sesuatu yang diam dan tidak bergerak, berarti sesuatu itu Shiyâm (sedang berpuasa).

Selain itu, puasa juga sebagaimana disebutkan di atas, berarti ‘menahan’ dari sesuatu pekerjaan. Dan ‘sesuatu’ perintah itu telah ditentukan oleh syari’at. Pemahaman intinya dalam syari’at, puasa memiliki pengertian tersendiri. Makna puasa yang “menahan” ini juga terlihat jelas tatkala jika menelusuri sejarah bahasa shiyâm atau Shaum.

Oleh Ibnu Mandzur, pakar sejarah bahasa Arab yang hampir tiada duanya, dalam hasil pelacakannya atas asal-muasal kata, mendefinisikan Shaum sebagai “hal meninggalkan makan, minum, menikah dan berbicara”. Definisi ini adalah definisi paling asli dan shahih dalam sejarah bahasa Arab. Juga cocok dengan keterangan Al-Qur’an, misalnya; pada kisah Sayyidah Maryam saat menjawab cemoohan-cemoohan orang-orang kepadanya.

”Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.” (QS 19 Maryam: ayat 26) Kata ‘puasa’ yang dimaksud Sayyidah Maryam pada ayat ini adalah “menahan untuk tidak bicara”.

Mengenai kata sifat ‘menahan’ menjadi titik atau letak perbedaan antara puasa dengan amal ibadah yang lainnya. Jenis apapun amal ibadah seseorang, pasti akan dapat diketahui dari sisi dhahir atau luarnya, seperti shalat, haji dan sebagainya. Tetapi, untuk mengamalkan puasa tidak bisa diketahui dan tidak bisa diperlihatkan dengan gerakan-gerakan dzahir atau fisik jenis apapun. Pantas jika Nabi Muhammad saw bersabda bahwa satu-satunya ibadah yang tidak bisa dicampuri adalah riya’ –memperlihatkan kebaikan tertentu– adalah dengan jalan puasa.

Jika memperhatikan dari keterangan-keterangan Ibnu Mandzur dan Al-Razi tersebut di atas, baik tentang arti dari Ramadhan maupun puasa, ada indikasi bahwa seolah-olah turunnya syari’at puasa, saling terkait dan bersamaan waktunya dengan kelahiran dalam bulan Ramadhan. Dalam keyakinan ilmiyahnya bisa dibenarkan, dikarenakan kedua kata itu memiliki relasi arti yang dekat dan saling bersentuhan, yaitu sama-sama ‘panas’ atau ‘kering’ yang disebabkan ‘berpuasa’.

Secara awam, ada sebuah pertanyaan yang sifatnya umum; sejak kapan pastinya bulan Ramadhan itu ada, dan sejak kapan pastinya puasa Ramadhan disyari’atkan, sehingga kedua perkataan itu mengaitkan syari’at dengan inti ma’nanya sebagai “panas, kering atau haus”? Dan sejak kapan puasa diberlakukan kepada umat manusia? Bagaimana pula dengan puasa-puasa terdahulu yang dilakukan tidak di bulan Ramadhan? Beberapa pertanyaan ini akan, insya Allah akan dibahas dengan menelaah kembali ayat Al-Qur’an yang menyangkut syari’at untuk melakukan puasa.

Di dalam ayat Al-Qur’an, Allah memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan ibadah puasa adalah terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 183 – 184, yang artinya, ”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.” Ayat ini turun tanpa sebab tertentu, sebagaimana terjadi pada kebanyakan ayat-ayat ahkam –ayat yang berkenaan dengan hukum–, yang turun setelah ada peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi pada Nabi Muhammad saw atau para shahabat.

Kandungan ayat-ayat dalam surah Al-Baqarah ini adalah surah yang turun ketika Nabi Muhammad saw di Madinah (Madani) sebagai disebutkan sebuah informasi yang menyatakan “sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu”.

Pemahaman dari ayat ini di antaranya ada dua persoalan pokok yang menjadi bahan perbedaan pendapat di antara para ulama, khususnya para mufassir. Perbedaan pertama menyangkut kalimat “sebagaimana diwajibkan”. Ini menjadi persoalan karena munculnya pertanyaan; apakah kesamaan berpuasa yang diwajibkan atas kaum “sebelum kamu” adalah puasa di bulan Ramadhan, atau (kedua) kesamaan itu hanya meliputi hal syari’at berpuasa saja, sedangkan waktunya berada di bulan lain.

Titik utama dari persoalan ini, perbedaan timbul di antara dua pendapat. Yang pertama, dimotori oleh Sa’id bin Jabir ra (w. 95 H), yang cenderung mengartikan hukum tasybih (penyerupaan atau penyamaan) itu hanya pada kewajiban berpuasanya saja, dan tidak meliputi berapa lama dan pada bulan apa berpuasa. Pendapat ini berdasar pada realitas sejarah dimana masyarakat Jahiliyah masih mengenali syari’at tersebut, walaupun telah menjadi ‘sejarah’ serta tidak dilakukan di bulan Ramadhan yang sudah dikenal.

Bisa jadi pendapat ini menyandarkan kepada salah satu firman Allah SWT tentang bermacam-macamnya syari’at bagi masing-masing umat manusia, “Untuk tiap-tiap umat di antara kamu --maksudnya: umat Nabi Muhammad saw dan umat-umat yang sebelumnya--, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberianNya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukanNya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu” [QS 5 Al-Maa’idah: ayat 48].

Dan pendapat yang kedua lebih terfokus pemahaman pada lamanya hari berpuasa dan bulan yang diwajibkannya berpuasa. Pendapat kedua ini mengarahkan perhatiannya kepada ayat selanjutnya pada surah Al-Baqarah ayat 184, yang berbunyi, “(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.” [ayyâman ma’dûdât]. Dengan demikian, secara global ulama kelompok ini berpendapat bahwa puasa Ramadhan sebagaimana kaum muslimin melakukan selama ini telah diwajibkan kepada umat-umat yang terdahulu.

Dasar pendapat ini tentu banyaknya riwayat yang menjelaskan tentang hal itu, yang antara lain sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Umar ra (w. 73 H), sebagaimana yang dinukil oleh Ibnu Katsir (701 – 774 H) yang dalam tafsirnya memuat, bahwa Nabi saw bersabda “Puasa bulan Ramadhan telah diwajibkan oleh Allah SWT atas umat sebelum kamu”.

Keterangan pada pendapat yang kedua ini masih terjadi ikhtilaf (perbedaan), apakah selama “beberapa hari yang tertentu” [ayyâman ma’dûdât] berpuasa —yang diwajibkan pada kaum dahulu itu— adalah berupa sebulan penuh dalam Ramadhan atau bulan-bulan lainnya?

Terhadap pendapat yang kedua ini, intinya memuat ikhtilaf dua pendapat, pertama menyatakan bahwa puasa yang disyari’atkan pada ummat terdahulu adalah berupa puasa selama tiga hari pada setiap bulan. Abdullah bin ‘Abbas sa (w. 69 H) mengatakan, ”Syari’at sebelumnya adalah puasa tiga hari setiap bulan, lalu syari’at ini di-nasakh dengan syari’at yang baru, melalui surah Al-Baqarah ayat 185” (Tafsîr Zâdl Mashîr). Pendapat yang kedua mengklaim bahwa “hari-hari tertentu” yang dimaksud adalah bulan Ramadhan itu sendiri. Jadi, pada bulan Ramadhan jugalah umat-umat dahulu diwajibkan berpuasa.

Al-Suday menyatakan bahwa orang-orang Nasrani sebenarnya telah memiliki syari’at puasa di bulan Ramadhan, tetapi karena mereka merasakan berat, maka mereka kemudien merubahnya dengan berpuasa di waktu antara musim dingin dan musim panas, serta menambah beberapa hari. Beberapa hari tambahan itu dengan perincian masing-masing sepuluh hari sebelum dan sesudah bulan yang disepakati ulama mereka. Sehingga, mereka berpuasa selama lima puluh hari. Ibnu Jarir (224 – 310 H) secara lebih berani meyakini seyakin-yakinnya adanya syari’at puasa di bulan Ramadhan bagi Nasrani (Tafsîr ath-Thabari).

Sedangkan agamawan Yahudi, yang juga memiliki syari’at puasa di bulan Ramadhan, menggantinya dengan puasa sehari dalam setahun. Hal itu, dalam informasi yang dimiliki Syihabuddin Al-Âlusi (w. 1270 H), penulis Tafsîr Ruhul Ma’âni, merupakan klaimnya bahwa hari itu adalah hari tenggelamnya Fir’aun dan tentaranya di laut Merah.

Perbedaan kedua –dalam menelaah ayat syari’at puasa itu– adalah tentang siapa yang dimaksud dengan “orang-orang sebelum kamu”. Pendapat pertama mengatakan yang dimaksud adalah orang-orang ”ahlul kitâb”, yaitu mereka-mereka yang masih berpegang kepada kitab agama-agama sebelum Islam (Yahudi dan Nasrani). Pendapat kedua menyebutkan kaum Nasranilah yang dimaksud ayat itu. Sedangkan pendapat yang ketiga mengatakan bahwa ayat itu memaksudkan seluruh umat-umat manusia sebelum umat Muhammad saw.

Selain itu dalam konteks sejarah yang lain, syari’at puasa nampaknya benar-benar menjadi syari’at setiap ummat. Sayyidah ‘Aisyah radliyallaau ’anha menceritakan –seperti yang diriwayatkan oleh Hisyam bin ‘Urwah– bahwa orang-orang Quraisy biasa menjalankan puasa di bulan ‘Asyura, walaupun sehari saja. Namun sejak diutusnya Nabi Muhammad saw, puasa dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Puasa di bulan ‘Asyura masih disyari’atkan tetapi berada dalam status sunnah.

Juga masih ada riwayat lain yang menerangkan tentang syari’at puasa pada ummat dahulu. Ad-Dlahâk, dalam riwayat Ibnu Abi Hatim mengatakan, bahwa puasa pertama kali disyari’atkan di zaman Nabi Nuh ’alaihis salam, dan masih tetap berlangsung hingga zaman nabi Muhammad saw. Syihabuddin Al-Alusi (w. 1270 H), penulis Tafsir Ruhul Ma’âni, dengan dasar hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Umar itu, lebih percaya bahwa puasa Ramadhan disyari’atkan sejak Nabi Adam ’alaihis salam. Az-Zamakhsari (467 – 538 H) melalui telaahnya atas asal usul bulan Ramadhan juga menegaskan bahwa puasa adalah amal ibadah yang sudah lama [‘Ibaadah Qadiimah].

Dengan melihat dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin ‘Umar dan beberapa riwayat lain serta melihat proses turunnya syari’at yang tanpa diawali sebab-sebab tertentu serta beberapa hal lain –yang semuanya telah disinggung di atas, nampak jelas bahwa “puasa pada bulan Ramadhan” telah disyari’atkan kembali kepada manusia – tidak hanya kepada ummat Muhammad saw– setelah sebelumnya dibelokkan oleh umat-umat terdahulu.

Hal ini mafhumnya lebih bisa diterima karena kemunculan Nabi Muhammad saw adalah meluruskan dan memperkuat kembali syari’at-syari’at dari Allah yang –sebagaimana difirmankan di dalam Al-Qur’an– telah ditahrif atau diselewengkan oleh umat-umat terdahulu. Demi pelurusan dan penguatan syari’at pada era Islam saat ini berkembang melahirkan dugaan dari para sarjana Barat, bahwa syari’at agama Islam tidaklah murni melainkan mengadopsi dari agama-agama sebelumnya. Inilah yang akhirnya banyak kaum muslim terjebak dalam pemurtadan oleh pemahaman Barat.

Ikhwal mengenai kata Ramadhan, sebagaimana tersurat dalam hadits Nabi saw di atas –riwayat Abdullah bin ‘Umar radliyallaahu anhu– dan juga surat Al-Baqarah ayat 185, dirasa istilah itu mengikuti budaya Arab yang sudah mengenal tradisi ber-Ramadhan. Yang maksudnya adalah, ketika Al-Qur’an atau Nabi Muhammad saw menyebut kata Ramadhan, masyarakat sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Bahkan dalam konteks struktur bahasa Arab, kata ini sudah menjadi Ism ghoiri munsharif. Yang artinya dan maksud kata itu sudah cukup terkenal dan tidak perlu lagi mengikuti qaidah-qaidah gramatikal bahasa Arab.

Inti dari singkat penjelasan di atas adalah bisa difahami dan memastikan pula bahwa bulan Ramadhan itu ada, setidaknya sejak syari’at puasa diturunkan kepada ummat manusia. Karena, arti Ramadhan itu sendiri adalah waktu dan/atau keadaan suatu hal dimana seseorang merasakan panas, mulut terasa kering dan tenggorokan terasa haus, yang dikarenakan sedang berpuasa. Sehingga dengan sendirinya dan secara otomatis, bulan atau waktu dimana orang melakukan puasa disebut bulan atau waktu Ramadhan, yaitu saat yang panas, kering dan haus.

Demikianlah sekedar telaahan untuk menambah pengetahuan bahwa syari’at puasa memang sudah menjadi syari’at bagi setiap ummat manusia. Dan di antara sekian macam syari’at, hanya ibadah puasa merupakan ibadah kontemplatif. Hal ini bisa dibenarkan, karena dalam sebuah hadits Qudsy, Allah SWT telah berfirman, “Seluruh amal ibadah anak-anak keturunan Adam diperuntukkan kepada pelakunya, kecuali puasa. Maka sesungguhnya puasa adalah untukKu, dan Aku mengganjar karenanya”. Sehingga dengan pernyataan Allah SWT itu, Imam al-Qurthubi (627 – 671 H) dalam tafsirnya mengatakan bahwa ‘puasa merupakan (komunikasi) rahasia antara hamba dengan Tuhannya’. Sudah selayaknya sangat bisa diterima jika Shuhuf-nya Ibrahim ‘alaihis salam, Taurat untuk Musa ‘alaihis salam, Injîl untuk Isa ‘alaihis salam dan Al-Qur’an pun turun pertama kali pada bulan Ramadhan, bulan saat para pembebas sedang berkontemplasi.

Selasa, 02 Juli 2013

Rajinlah Sholat Tahajud, INilah manfaatnya


Para siswa shalat tahajud/ilustrasi
Setiap Muslim seharusnya memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan shalat Tahajud setiap malam hingga menjadi terbiasa. Orang-orang saleh zaman dahulu tekun menjalankannya, baik pada musin panas maupun dingin. Mereka memandang seolah-olah shalat Tahajud itu adalah sesuatu yang wajib (HR Tirmidzi).
Jika terlewatkan sekali saja, mereka menganggap itu sebagai musibah yang besar. Pastinya, selain sebagai ‘mesin keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat besar dalam kehidupan mereka yang istiqamah menjalankannya.
Di antaranya, pertama, untuk menjaga kesehatan. Tidak diragukan lagi, shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi).
Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan. Setap manusia pasti mendambakan ketampanan atau kecantikan dalam dirinya. Melalui terapi shalat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang didambakannya tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. Yaitu, jaminan ketampanan atau kecantikan yang dihasilkan dari shalat Tahajud tidak terbatas pada tampilan lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, shalat Tahajud juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis spiritualitas. Karena itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan shalat Tahajud pada setiap malamnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: ‘Malam masih panjang, maka tidurlah.’ Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, terlepas satu ikatan. Jika dia berwudhu, terlepas satu ikatan yang lainnya. Dan jika dia melaksanakan shalat, terlepas semua ikatannya. Pada akhirnya, dia akan menjadi segar (produktif) dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas.” (HR Bukhari).
Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal guna menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan diri untuk shalat Tahajud karena doa yang mengiringi Tahajud akan dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.'” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR Ahmad).

Senin, 01 Juli 2013

Manfaat Shalat 5 waktu Bagi Kesehatan

Manfaat Shalat 5 Waktu Bagi Kesehatan

ilustrasi sujud yang benar


Tahukan anda ternyata di balik shalat lima waktu terdapat banyak keajaiban yang bisa kita dapatkan yaitu dari setiap gerakan dari shalat bisa menyembuhkan kita dari berbagai penyakit, mungkin kita selama ini tidak tau dan tidak mengerti di balik gerakan dan tata cara shalat, sehingga kita dalam tata cara dan gerakan shalat hanya  main main saja ( tak serius )

berikut kami rangkum manfaat dari shalat bagi kesehatan kita:

Manfaat Shalat Lima Waktu Bagi Kesehatan.

saat anda sujud ketika shalat adalah salah satu obat mujarab bagi anda yang mengeluh dengan sakit kepala yang sering kambuh dalam kurun waktu yang lama, untuk mengatasinya coba anda lakukan sujud dengan tenang dan durasi yang lebih lama dari biasanya insya allah migran atau sakit kepala anda tidak akan kambuh lagi, dan anda akan merasakan sesuatu yang beda setelah anda mengangkat kepala dari sajadah, kepala kita akan terasa ringan, dan akan terasa nyaman jika dilakukan secara teratur sujud dalam durasi yang lama.

kemudian dengan sujud dalam durasi waktu yang lama selain mampu menyembuhkan sakit kepala yang menaun, ternyata juga bisa menyembuhkan sakit sakit tulang anda (rematik) karena secara tidak langsung gerakan shalat seperti rukuk, sujud mampu melancarkan peredaran darah sehingga masalah persendian yang sering diserang rematik bisa terobati dengan gerakan shalat yang benar dan khusyuk.

bicara masalah melancarkan peredaran darah tentu kita ingat dengan pembunuh nomor 1 yaitu penyakit jantung, penyakit jantung saat ini memang menjadi momok menakutkan bagi semua kalangan, ternyata bisa diminimalisir dengan gerakan shalat, subhanallah.
dan rata rata penyebab kematian di usia muda adalah penyakit jantung yang merupakan pembunuh nomor 1.

tahu kah anda? jika penyebab penyakit jantung karena tidak lancarnya peredaran darah ke jantung yang disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti nikotin dalam rokok dll, ternyata gerakan shalat yang benar mampu melancarkan peredaran darah sehingga menimalisir kita dari penyakit jantung. subahanallah. . tetapia anda juga harus berhenti merokok. ehehe baca juga tips berhenti merokok disini

dengan sering nya melaksanakan shalat lima waktu dapat mencegah dan menimalisir masalah jerawat di muka anda, karena dengan sering nya berwudhu selain untuk mensucikan diri ternyata juga mampu menjaga kulit muka selalu bersih dari berbagai macam kotoran penyebab jerawat. subahanallah.

tidak itu saja dengan rajin shalat lima waktu dan membiasakan shalat tengah malam ternyata juga memberi manfaat bagi kesehatan yaitu jika kita sering bangun tengah malam untuk melaksanakan shalat tahajud dapat menimalisir kita dari penyakit MALAS, dan lebih melatih diri menjadi disiplin. amin.

jadi mulai dari sekarang jika kita ingin melakukan shalat lima waktu cobalah kita praktekan tips di atas dengan memperhatikan gerakan shalat kita yang lebih baik dan khusuk jangan tergesa gesa seperti dikejar orang sekampung. ehehe
semoga saja kita bisa merasakan manfaat nya dari gerakan shalat yang benar. amin

itulah manfaat shalat lima waktu bagi kesehatan kita yang saya dapatkan dari buku dari guru dll, semoga saja artikel singkat saya itu memberi manfaat yang besar bagi anda yang membaca. aminn ya rab Description: Manfaat Shalat 5 Waktu Bagi Kesehatan Rating: 4.5 Reviewer: Wayan Kuansing ItemReviewed: Manfaat Shalat 5 Waktu Bagi Kesehatan